Rabu, 22 Oktober 2014

Selasa, 21 Oktober 2014

Template Dokumen SKPL (Fase Inception)

2  Kebutuhan Perangkat Lunak

2.3 Model Use Case

2.3.1 Definisi Actor

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar actor dan deskripsi role untuk actor tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:

2.3.2 Definisi Use Case

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar use case dan deskripsi singkat mengenai use case tersebut. Bisa dibuat dalam bentuk tabel berikut:
Untuk beberapa use case utama, buatlah skenario (flow of event) yang menggambarkan urutan interaksi actor dengan use case tersebut, dari awal sampai akhir.
Contoh:
Nama Use Case: ……………
Skenario:

2.3.3 Diagram Use Case

Pada fase Inception:
Buat diagram use case versi awal dalam UML. Lengkapi dengan uraian yang menjelaskan diagram tersebut.

2.4 Prototipe Antarmuka

Pada fase Inception:
Tampilkan prototipe antarmuka perangkat lunak dan beri penjelasan singkat untuk pemakaiannya.

2.5 Spesifikasi Tambahan

Pada fase Inception:
Tuliskan informasi tambahan mengenai setiap atau seluruh use case, terutama mengenai kebutuhan non fungsional.

2.6 Glossary

Pada fase Inception:
Tuliskan daftar istilah yang digunakan, terutama istilah yang spesifik terhadap domain problem.

3 Model Analisis

3.1 Deskripsi Arsitektur

3.1.1 Identifikasi Paket Analisis

Pada fase Inception:
Identifikasi paket analisis dengan mengacu pada diagram use case. Satu atau lebih use case dapat digabung kedalam satu paket.
Contoh:


3.1.2 Identifikasi Kelas Analisis

Pada fase Inception:
Untuk setiap paket analisis di atas, identifikasi kelas analisis dengan mengacu pada skenario setiap use case.
Contoh:

3.2 Realisasi Use Case Tahap Analisis

Pada fase Inception:
Untuk setiap use case utama, gambarkan diagram kelas analisis versi awal.

3.3 Kelas Analisis

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

3.4 Paket Analisis

Pada fase Inception:
Pada fase ini, belum diisi.

3.5 Pedoman Perancangan

Pada fase Inception:
Tuliskan pedoman perancangan yang perlu dituliskan.

4 Model Perancangan

4.1 Deskripsi Arsitektural

4.1.1 Konfigurasi Jaringan

Pada fase Inception:
Tuliskan dan gambarkan jika perlu, konfigurasi jaringan versi awal yang akan digunakan untuk PL ini.

4.1.2 Identifikasi Subsistem Pendukung

Pada fase Inception:
Identifikasi subsistem yang akan digunakan untuk PL ini, misalnya:
- aplikasi lain yang akan dimanfaatkan
- middleware dan software-system yang akan digunakan

4.2 Realisasi Use Case Tahap Perancangan

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.3 Kelas Perancangan

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.4 Perancangan Subsistem

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi

4.5 Antarmuka

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

4.6 Model Deployment

Pada fase Inception:
Pada fase ini belum diisi.

5 Implementasi

5.1 Implementasi Komponen

Pada fase Inception:
Belum diisi.

5.2 Implementasi Subsistem

Pada fase Inception:
Belum diisi.

5.3 Implementasi Antarmuka

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6 Pengujian

6.1 Rencana Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.2 Prosedur Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.3 Kasus Uji

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.4 Komponen Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.5 Defect

Pada fase Inception:
Belum diisi.

6.6 Evaluasi Pengujian

Pada fase Inception:
Belum diisi.

Senin, 29 September 2014

Membuat Project Baru menggunakan Netbeans

Untuk Membuat Project Baru silahkan ikuti langkah-langkah berikut :

  1. Klik menu File >> New Project atau menggunakan shortcut dengan menekan kombinai tombol Ctrl + Shift + N atau dengan cara meng-Klik icon New Project pada toolbar
  2. Pada jendela New Project dibagian Categories silahkan anda pilih sesuai dengan kebutuhan anda. Disini saya memilih java. Dan dibagian Projects saya memilih java application. Setelah itu klik Next
  3. Pada jendela New Java Application dibagian Project Name silahkan anda isi nama project anda. Sebagai Contoh disini saya isi dengan nama “Programku”. Dibagianproject location adalah tempat penyimpanan project anda. Anda bisa merubahnya sesuai dengan keinginan anda. Tapi disini saya biarkan default aja. Dibagian Create Main Class, jika project yang anda buat ingin dijadikan sebagai main class atau kelas utama jangan hilangkan centangnya. Jika tidak, maka hilangkan centangnya. Disini saya jadikan sebagai main class. Jadi centangnya biarkan saja. Selanjutnya klik Finish
  4. Setelah anda mengklik Finish, pembuatan project baru sudah selesai 
  5. Dan sekarang anda sudah bisa mulai pekerjaan coding anda. Selamat bercoding ria. “Coding Make Me Puyeng”

Selasa, 23 September 2014

Software Requirement Specification

SRS menjelaskan tentang prodak software yang akan dibangun. Keputusan yang dibuat dalam SRS adalah berdasarkan dokumen project proposal dan user needs .

Introduction

Menyediakan penjelasan overview dari produk, antara lain.


Background and Motivation

Informasi yang seharusnya ada:
  • Apakah inti masalah atau keperluan customer akan produk tersebut yang akan kita angkat?
  • Mengapa kebutuhan akan produk ini tetap ada?
  • Why are these problems worth solving?
  • Siapakah sasaran / customernya?
  • Bagaimana setting and history dari project tersebut? Misalnya apakah system yang dibangun itu stand-alone systems yang bisa berinteraksi dengan user. Atau menyediakan layanan networking bagi usernya sehingga antara user satu dan yang lainnya saling terhubung
  • Apa problem utama yang akan menghalangi produk? Misalnya dalam kasus pembuatan software game online. Ada 100 juta user di Internet, dan ratusan websites yang menyediakan layanan video game dalam tim. Maka user akan kesulitan dalam memilih website dan akan memerlukan waktu yang lama untuk bergabung dan mengumpulkan pemain dalam suatu tim.
  • Apa pendekatan terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut?
  • Bagaimanakan parameter penilaian bahwa suatu produk itu baik? Suatu pelayanan yang bernilai baik adalah jika produk atau software yang dihasilkan dapat meningkatkan kepuasan user dan mengurangi waktu tunggu dll.
  • Bagaimana produk ini dapat lebih baik daripada sebelumnya? Misalnya, dengan menambahkan fitur baru, fungsi yang kita miliki lebih complex dan detail, lebih dalam hal maintainability, scalability, dan security. Memperkecil sedikit persamaan dengan produk lain dan memperbesr keunikan / ciri khas.

Tujuan

·         Apakah tujuan dan manfaat dari produk ini?

Ruang Lingkup

Informasi bias berupa batasan masalah atau ruang lingkup proyek yang dikerjakan
Contoh untuk aplikasi game online:
  • Bekerja dengan server dan browser yang umum (familiar).
  • Mengijinkan customization untuk font dan warna, dengan page layout dasar.
  • Security yang cukup untuk mengatasi beberpa gangguan
  • Memiliki fitur untuk mendiskusikan suatu game, tapi tidak melakuakn relasi dengan software game lain

Risks and Rewards

Apa resiko utama dari proyek ini?
Apa keuntungan / reward yang diperoleh ketika proyek ini sukses?

Functional Requirements

Process impact: menerangkan tentang individual feature descriptions. Kebanyakan seperti test suite, mengorganisasi  feature set oleh prioritas, functional area, actor, business object.

To Do : sebelum menulis individual feature descriptions, buat list semua features yang diperlukan. 
Tips : lihat pada dokumen user needs document dan  use case suite sebagai ide fitur-fitur yang diperlukan.

Non-Functional Requirements

Informasi yang harus ada:
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal usability?.
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal reliabilitas and up-time ?
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal kenyamanan?.
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal sekuritas?.
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal performance dan scalabilitas?.
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal maintainability dan upgradability?
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal suppotability dan operability?
Apakah kebutuhan atas produk dalam hal business life-cycle ?

Environmental Requirements

Informasi
Apakah kebutuhan akan system hardware?
Apakah kebutuhan akan system software?
Apakah kebutuhan akan data import dan eksport?


Referensi :
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CBsQFjAA&url=http%3A%2F%2Ftulungagungonline.files.wordpress.com%2F2007%2F11%2Fsrs.doc&ei=s1khVIOwL4_muQSus4E4&usg=AFQjCNG5fCGAdco8xjuBmjplV60WK1qqoQ&sig2=QkyBYvD0d4Bh76Oh1JC_7w&bvm=bv.75775273,d.c2E  [Selasa - 18.31]

Selasa, 16 September 2014

Level Manajemen dalam Sistem Informasi

            A.   LOWER MANAJEMEN

Tingkatan tertinggi dari sebuah manajemen, tingkatan terendah (operasional) manajemen, sebagian besar terkait dengan keputusan yang diambil dalam waktu yang relatif sempit. Manajemen dengan tingkatan yang lebih rendah, juga disebut manajemen pengawasan, dan merupakan aktualisasi dari perencanaan manajemen menengah dan mengendalikan kegiatan operasional sehari-hari kegiatan yang berfungsi untuk menjaga keberlanjutan organisasi.
Contoh manajer tingkat rendah adalah manajer gudang yang bertanggung jawab atas restocking persediaan dan Manager yang memanage bahan-bahan bertanggung jawab untuk melihat bahwa semua bahan yang diperlukan di bidang manufaktur memenuhi kebutuhan produksi.

Sebagian besar keputusan pada tingkat ini membutuhkan informasi yang mudah dimengerti  tentang status dak aktivitas yang sedang berlangsung dan kegiatan dalam fungsi dasar bisnis -misalnya, informasi yang dibutuhkan untuk memutuskan kapan melakukan restok ulang persediaan.
Informasi ini umumnya diberikan dalam laporan rinci yang mengandung informasi spesifik tentang kegiatan rutin. Laporan-laporan jenis ini biasanya terstruktur, sehingga bentuknya dapat ditentukan. Data operasional Bisnis sehari-hari sudah tersedia, dan pengolahan dapat dengan mudah dilakukan dengan komputerisasi.
Manajer pada tingkat ini biasanya membuat keputusan terstruktur. Sebuah keputusan terstruktur adalah keputusan yang dapat diprediksi yang dapat dibuat sebelum diputuskan dengan kata lain disebut prosedur rutin. Misalnya, Manajer pada lantai khusus pakaian menerima kartu kredit Anda untuk membayar untuk beberapa baju baru adalah keputusan terstruktur berdasarkan kriteria tertentu yaitu:
1.     Apakah pelanggan Puas?
2.     Apakah kartu saat ini berlaku atau expired?
3.     Apakah nomor kartu 011 terdaftar ditoko atau kartu curian?
4.     Adalah jumlah pembelian di bawah batas kartu kredit pemegang kartu?

                   B.   MIDDLE MANAJEMEN
 
Manajemen di Level menengah berkaitan  dengan keputusan yang cakupannya lebih luas. Beberapa sebutan di level manajer menengah seperti manajer pabrik, manajer divisi, manajer penjualan, manajer cabang, dan direktur personilia.
Informasi yang berada di level manajer menengah meliputi ulasan, ringkasan, dan analisis data historis untuk membantu merencanakan operasi dan kontrol dalam melaksanakan kebijakan yang telah dirumuskan oleh level manajemen atas/puncak. Informasi ini biasanya diberikan kepada manajer menengah dalam dua bentuk: ringkasan laporan (1), yang menunjukkan total dan tren-misalnya, total penjualan oleh kantor, oleh produk, oleh tenaga penjual, dan total keseluruhan penjualan-dan laporan pengecualian (2), yang menunjukkan data-data yang tidak lazim-misalnya laporan persediaan, daftar ini hanya memuat komponen-komponen dalam jumlah tidak lebih dari 10 item. Laporan-laporan ini dapat dijadwalkan secara rutin (laporan berkala), diminta atas dasar kasus per kasus (on-demand laporan), atau yang dihasilkan hanya ketika kondisi tertentu ada (event-diprakarsai laporan)
Laporan berkala yang dibuat telah ditentukan waktunya : harian, mingguan, bulanan, kuartal, atau tahunan. Laporan-laporan ini biasanya mencakup laporan penggajian, laporan status persediaan, laporan penjualan, laporan laba rugi, dan neraca.  Laporan On-demand biasanya diminta oleh manajer ketika informasi tersebut diperlukan untuk masalah tertentu. Sebagai contoh, jika seorang pelanggan ingin membuat sebuah rekening tagihan yang besar, seorang manajer mungkin meminta laporan khusus pada pembayaran pelanggan dan riwayat permintaan. Pada saat awal laporan biasanya masih belum ada perubahan dan memerlukan perhatian yang segera seperti laporan persedian barang yang tidak tersedia atau laporan tentang peralatan yang tidak layak pakai.

Manajer di tingkat menengah biasa juga disebut manajer yang membuat keputusan secara taktis yang umumnya berurusan dengan keputusan semistructured. Sebuah keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang meliputi beberapa prosedur  struktur dan tidak bisa diputuskan pada saaat prosedur tersebut dibuat. Dalam kebanyakan kasus, keputusan semistructured bersifat kompleks, membutuhkan analisis yang rinci dan perhitungan yang luas. Contoh keputusan semistructured termasuk memutuskan berapa banyak unit yang spesifik harus disimpan dalam persediaan, apakah akan membeli sistem komputer yang lebih besar, dari mana sumber untuk membeli sistem komputer tersebut, dan apakah harus membeli sistem komputer mini yang multiuser. Setidaknya beberapa persyaratan informasi pada tingkat ini dapat dipenuhi melalui pemrosesan data yang berbasis komputer.


             C. TOP MANAJEMEN 
TOP Manajemen berkaitan dengan keputusan yang lingkup dan kerangka waktunya lebih luas. Sebutan di level top manajemen antara lain Chief Executive Officer (CEO), chief operating officer/kepala operasional (COO), Chief Finance Officer (CFO), IS for the Noninformation Systems Executive treasurer, Pengendali, chief information officer (CIO executive vice president, and Pegawai senior. Top Manajer  didalamnya terdapat beberapa  orang memiliki wewenang kuat yang bertanggung jawab atas empat fungsi dasar dari bisnis,  pemasaran dan keuangan, produksi dan penelitian serta pengembangan. Keputusan yang dibuat pada tingkat ini tidak bisa diprediksi,dalam  jangka waktu yang panjang, dan terkait dengan masa depan, kegiatan tidak hanya masa lalu dan / atau saat ini.
Oleh karena itu, hal ini menuntut pengalaman yang banyak dan pengambilan keputusan yang tepat. MIS Sebuah perusahaan harus mampu menyediakan informasi kepada manajemen puncak yang diperlukan dalam laporan berkala, laporan saat ini, dan laporan berdasarkan permintaan.
Informasi yang ada harus menunjukkan bagaimana semua kegiatan di perusahaan dan departemen terkait dan tidak terlepas satu sama lain dan saling mempengaruhi. Keputusan penting yang dibuat pada tingkat ini cenderung diarahkan (1) perencanaan strategis, misalnya, bagaimana pembiayaan  perkembangan perusahaan  dan pasar baru mana harus ditangani pertama kali, (2) alokasi sumber daya, seperti memutuskan apakah akan membangun atau menyewakan ruang kantor dan apakah akan menghabiskan lebih banyak uang untuk iklan atau mempekerjakan staf baru, dan (3) perumusan kebijakan, seperti menentukan kebijakan perusahaan untuk mempekerjakan kaum minoritas dan menyediakan insentif karyawan.
Manajer pada tingkat ini sering disebut pengambil keputusan strategis.
Contoh keputusan terstruktur termasuk memutuskan rencana lima tahun kedepan sesuai tujuan perusahaan, mengevaluasi sumber daya keuangan di masa depan, dan memutuskan bagaimana bereaksi terhadap tindakan pesaing. Pada tingkat yang lebih tinggi dari manajemen, banyak data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan datang dari luar organisasi (misalnya informasi tentang keuangan  pesaing). 


                  Sebutan di Level Top Manajemen :
CEO (Chief Executive Officer) è Kepala Eksekutif Tertinggi
COO (Chief Operational Officer) è Kepala Operasional tertinggi
CFO (chief Fincance Officer) è Kepala keuangan tertinggi
CIO (Chief Information Officer) è Kepala Sistem Informasi Tertinggi

Referensi :
http://hero-bussiness.blogspot.com/2013/01/level-manajemen.html [Selasa - 17.00]

Pengertian Use Case Dan Contoh Use Case

Use case adalah rangkaian/uraian sekelompok yang saling terkait  dan membentuk sistem secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunaka untuk membentuk tingkah laku benda/thing dalam sebuah mode serta direalisasikan  oleh sebuah collaborator, umumnya use case digambarkan dengan sebuah elips dengan garis ynag solid, biasanya mengandung nama.  Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang user). secara umum use case adalah:

  • Pola perilaku system
  • Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh actor
Use case diagram terdiri dari
  • Use case
  • Actor
  • Relationship
  • System boundary boxes
  • Packages

Contoh Use Case  
Badan geofisika dan meteorologi ingin membangun sebuah sistem ramalan cuacu berbasis web (yang sudah mendukung pemograman berorientasi objek) sistem ini akan memprediksi tiga nilai berikut :
  • Curah hujan
  • Suhu udara
  • Arah angin dan kecepatanya
Informasi setiap ibu kota provinsi selama 10 tahun terakhir terekam dengan baik.
Curah hujan sesungguhnya yang terjadi di hari itu, suhu udara dan arah angin direkam oleh petugas BMG di setiap ibu kota provinsi. Untuk para pengguna ramala cuaca, ada fasilitas melihat cuaca denga terlebih dahulu memliih kota yang akan dilihat.
Dari narasi diatas terdapat dua actor yaitu petugas BMG dan pengguna(user) dan tujuh Use case yaitu curah hujan, suhu udara, arah mata angin dan kecepatan, olah data ramala cuaca, rekam data ramalan cuaca, melihat ramalan cuaca dan memlih ibu kota provinsi, untuk membuat use case anda bisa menggunakan software seperti Astah Profesional.

Maka hasil dari narasi diatas  use casenya adalah sebagai berikut: 
















Referensi :
http://omhegar.blogspot.com/2013/08/pengertian-use-case-dan-contoh-use-case.html [Selasa - 16.47]

Jenis-jenis Sistem Informasi


Tingkat Bawah / Operasional: 
Transaction Processing System (TPS) 
Adalah sistem pengolah informasi yang ditujukan untuk orang / karyawan yang bertugas mengawasi jalannya organisasi perusahaan sehari-hari dan melakukan transaksi rutin perusahaan dengan pihak luar
Contoh:
Pemasaran: penjualan, menerima pesanan, reservasi hotel, dsb

Tingkat Pengetahuan:
Adalah sistem informasi yang ditujukan untuk membantu orang / karyawan yang mempunyai keahlian khusus dalam menciptakan & memadukan keahlian baru dalam organisasi
Contoh:
Knowledge Work System (KWS): Engineering workstations, Graphics workstations (desain promosi produk)
 Office Automation System (OAS): Menangani pekerjaan manajemen (word processing, digital filling, dekstop publishing), penjadwalan kerja (elctronics calenders), komunikasi (e-mail, voice mail, video-conferencing)

Tingkat Manajemen Menengah:
Adalah sistem informasi yang didesain untuk melayani kebutuhan manajemen untuk memonitor, mengendalikan/mengawasi, mengambil keputusan, dan melakukan pekerjaan administrasi
Contoh:
Management Information System (MIS): manajemen penjualan, pengendalian persediaan, analisis investasi.
Decision Support System (DSS): analisis wilayah penjualan, penjadwalan produksi, analisis biaya

Tingkat Manajemen Atas / Strategis:
Executive Support System (ESS)
Adalah sistem informasi yang ditujukan untuk tingkatan teratas perusahaan yaitu manajemen senior untuk mendukung keputusan senior menajemen dalam aktivitas perencanaan jangka panjang perusahaan
Contoh:
Pemasaran: Bagaimana ramalan & kecenderungan penjualan di masa 5 tahun yang akan datang, dsb.

 Jenis-jenis Sistem Informasi

Hubungan antar Sistem Informasi